Halaman

Senin, 28 Mei 2012

Apakah Mimpi hanya dapat dimiliki oleh orang yang memiliki Bakat atau Talenta?

Mungkin artikel berikut ini sedikit OOT dibandingkan topik dasar dari blog ini, namun saya rasa secara tidak langsung akan bermanfaat. Setelah menonton kdrama Dream High 2, kalimat pada judul di atas boleh dibilang merupakan hal yang saya anggap paling menarik. Bagi sebagian orang mungkin pertanyaan tersebut bersifat retoris karena menganggap bermimpi adalah hak setiap orang, namun mungkin ada di antara kita atau bahkan Anda yang membaca artikel ini merasa bahwa Anda tidak berhak untuk bermimpi karena Anda selalu mengalami kegagalan demi kegagalan dalam hidup Anda dan Anda merasa tidak punya keahlian yang bisa dibanggakan sehingga Anda menganggap lebih baik ‘let it flow’ (biarkan hidup Anda mengalir saja) dibandingkan harus repot-repot bermimpi dan kemudian kecewa lagi karena kegagalan yang Anda alami.

Jika Anda pernah mengalami hal tersebut (kegagalan demi kegagalan dalam mencapai mimpi Anda), boleh jadi Anda sudah berada pada tahap pasrah. Namun bagi saya sendiri, saya selalu percaya setiap orang pasti memiliki keahlian entah Anda sudah menyadarinya atau belum, demikian juga untuk kelemahan setiap orang pasti memilikinya dan kebanyakan Anda selalu ‘lebih’ menyorot kelemahan yang Anda miliki dibandingkan menggali kelebihan Anda. Inilah yang ingin saya sampaikan, buat apa sih Anda membuat pikiran dan fisik Anda lelah hanya karena memikirkan kenapa Anda lemah di bidang ini atau itu? Kenapa Anda tidak berusaha mencari dimana kelebihan Anda atau memperkuat kelebihan yang Anda punya?

Mimpi menurut saya sebuah motivasi untuk memacu Anda dalam hidup. Mimpi merupakan titik-titik check point dalam sebuah perlombaan yang jika Anda capai maka Anda merasa amat senang. Namun, ketika Anda menentukan apa yang menjadi mimpi Anda, pesan saya berhati-hatilah! Sama halnya ketika Anda menetapkan tujuan, tentukan mimpi Anda sebagai hal yang masih dapat Anda jangkau dan tentunya siapkan pengorbanan lebih untuk mencapai mimpi Anda tersebut.

Jadi jawaban terhadap pertanyaan di atas.. tentunya iya! Sebab keahlian yang Anda miliki tidak hanya bergantung pada bakat tapi tentunya berdasarkan latihan yang Anda lakukan. Siapkan perencanaan yang matang untuk mencapai mimpi Anda dan carilah cara untuk mengatasi kekecewaan jika Anda "lagi-lagi" mengalami kegagalan.

Demikian juga dalam perencanaan keuangan kita, bukan berarti jika Anda menganggap penghasilan Anda terlalu kecil jadi tidak bisa berinvestasi atau bahkan menjadi kaya. Namun, bermimpilah untuk menjadi kaya dan ciptakan jalan atau tangga untuk mencapai mimpi Anda tersebut Sukses selalu untuk kita semua!

Senin, 21 Mei 2012

Nasihat dari Warren Buffet!

 Berikut ini sebuah artikel yang saya ambil dari salah satu milis yang saya ikut dan saya kira sangat berguna untuk pembelajaran kita bersama.
source: Johan Junan & Probo


Orang terkaya no. 1 di dunia di tahun 2010 dan sekarang orang terkaya no. 3 di dunia yaitu Warren Buffett memberi nasehat :
"Jauhkan dirimu dari pinjaman bank atau kartu kredit dan berinvestasilah dengan apa yang kau miliki,serta ingat :
  1. Uang tidak menciptakan manusia, manusialah yang menciptakan uang.
  2. Hiduplah sederhana sebagaimana dirimu sendiri
  3. Jangan melakukan apapun yang dikatakan orang, dengarkan mereka, tetapi lakukan apa yang baik saja.
  4. Jangan memakai merk, pakailah yang benar dan nyaman untukmu.
  5. Jangan habiskan uang untuk hal-hal yang tidak benar-benar penting.
  6. Dengan uang :
    • Anda bisa membeli rumah, tetapi tidak bisa membeli tempat tinggal.
    • Anda bisa membeli jam, tetapi tidak bisa membeli waktu.
    • Anda bisa membeli tempat tidur, tetapi tidak bisa tidur.
    • Anda bisa membeli buku, tetapi tidak bisa mendapatkan pengetahuan.
    • Anda bisa mendapatkan kedudukan, tetapi tidak bisa mendapatkan kehormatan.
    • Anda bisa membeli darah, tetapi tidak bisa hidup. Maka temukan kebahagiaan didalam diri Anda.
  7. Jika itu telah berhasil dalam hidupmu, berbagilah dan ajarkanlah pada orang lain.
    
"Orang yang Berbahagia Bukanlah Orang yang Hebat dalam Segala Hal, Tetapi Orang yang Bisa Menemukan Hal Sederhana dalam Hidupnya dan Selalu Mengucap Syukur."

Berikut ini adalah informasi tambahan buat Anda yang masih asing dengan Warren Buffet:
 
Warren Buffet adalah salah seorang investor saham tersukses di dunia, orang terkaya di dunia tahun 90'an, nomor 3 terkaya di dunia sekarang ini, dan sebagai CEO Berkshire Hathaway. (perusahan yang bergerak di bidang investasi, asuransi, dan sebagainya). Berapa assetnya? Cukup untuk beli gedung Shanghai Financial World Center, General Motors Company, 100 Boeing 777, 750 pulau di Karibia Amerika selatan. Bahkan, Warren Buffet pernah menyumbangkan 1/3 hartanya untuk amal... Wow!

Senin, 14 Mei 2012

Kapan Saat yang Tepat memulai Investasi?


Pertanyaan di atas terkesan simpel tapi prakteknya sangat susah untuk dilakukan terutama untuk orang Indonesia. Kenapa?  Mungkin Anda dan saya termasuk orang yang sudah memiliki ‘aset’ atau bisnis untuk membuat uang Anda yang bekerja dan ketika mendengar kata investasi seakan-akan sudah menjadi nafas Anda karena sudah sering Anda lakukan. Namun bagi sebagian besar di Indonesia, belum tentu sudah memulai investasi atau bahkan belum memahami definisi dari investasi itu. Investasi atau dalam bahasa Inggris “Investment” (kata kerja: invest), secara simpel prinsipnya adalah berkorban di masa sekarang untuk mendapatkan hasilnya di masa yang akan datang.  Prakteknya yang mungkin gampang dimengerti adalah tabungan, kita menabung di masa kini untuk mendapatkan bunga dari uang yang kita tabungkan (walaupun pernyataan ini sebenarnya belum tentu benar).
Sekarang setelah memahami definisi dari investasi tersebut, mungkin muncul pertanyaan lain di benak Anda apakah penting untuk berinvestasi? Jawabannya lagi-lagi bergantung pada kemampuan dan kebutuhan Anda di masa sekarang hingga yang akan datang. Maksud dari kata kemampuan di sini adalah tentunya jika Anda ingin berinvestasi, Anda harus menyisihkan sebagian dari uang yang Anda miliki untuk ‘ditabung’ (bukan berarti harus dalam bentuk tabungan). Dimana, konsekuensi yang harus Anda terima adalah pemenuhan kebutuhan Anda akan terganggu, dengan kata lain biasanya uang Anda cukup untuk membeli beras 5 kg mungkin sekarang ini hanya cukup untuk membeli 4 kg beras, sisanya Anda ‘tabung’. Kemampuan ini atau seberapa besar uang yang bisa Anda sisihkan tidak hanya di masa sekarang tapi juga di masa yang akan datang seberapa yakin Anda dapat terus mendapatkan penghasilan untuk mencukupi kebutuhan Anda. Tapi tunggu dulu, bagi sebagian besar dari kita kebutuhan tidak terbatas pada kebutuhan diri sendiri. Mayoritas, manusia pasti ingin hidup berkeluarga sehingga Anda juga harus memperhitungkan kebutuhan keluarga Anda di masa yang akan datang.
Melihat pengertian di atas, menurut saya mereka yang tidak perlu berinvestasi adalah orang-orang yang yakin kemampuan atau penghasilannya di masa kini dan masa yang akan datang selalu lebih besar dari kebutuhannya sendiri dan keluarganya kelak serta kebutuhan lain tak terduga, akibat faktor internal (perubahan rencana hidup), eksternal (perubahan kebijakan pemerintah), dan faktor ‘X’ (bencana, musibah dsb.) di masa kini dan masa yang akan datang. Jika Anda cukup yakin dapat mengatasi hal itu, maka Anda tidak perlu buang-buang waktu untuk mempelajari cara berinvestasi dan silahkan tutup blog ini. 

Jika Anda termasuk golongan seperti saya, yang tidak bisa meramal kondisi di masa yang akan datang. Maka, sedihnya Anda harus mulai belajar dan melakukan investasi. Pertanyaannya kapan Anda ingin memulai? Sooner is better. Jangan pernah menunda! Ibaratnya kita sedang berada dalam lomba lari marathon yang startnya dimulai semenjak kita berada di dunia ini. Semakin cepat Anda menanam, semakin cepat ‘tanaman’ Anda akan bertumbuh bukan??

Sabtu, 05 Mei 2012

Melihat dari Sudut Pandang lain: Keluh Kesah seputar BBM

Belakangan ini, kisruh seputar BBM kembali menghangat mulai dari kenaikan harga minyak dunia, pembatalan rencana kenaikan per 1 April 2012, demonstrasi di ibukota dari berbagai kalangan, perubahan undang-undang hingga yang paling terbaru adalah rencana pembatasan BBM untuk kendaraan 1500 cc ke atas. Banyak pro dan kontra seputar masalah BBM ini dan melibatkan berbagai golongan masyarakat, rakyat kelas bawah, buruh, ekonom, guru-guru, politisi dan pejabat hingga mahasiswa atau pelajar. Masing-masing menyuarakan pendapatnya mengenai apa yang dianggap penting dan sejalan dengan keinginan mereka hingga akhirnya keluar pendapat setuju atau tidak terhadap rencana pemerintah tersebut. Meskipun, apakah sebelumnya mereka sudah melakukan kajian mendalam tentang dampak baik buruknya ‘usulan’ yang mereka berikan? Tidak ada yang tahu pasti.
Bagi saya, segala bentuk demonstrasi, protes dan lain sebagainya, baik yang bersumber dari lubuk hati yang paling dalam atau pun yang hanya ingin mendapatkan ‘tambahan penghasilan’,  boleh dibilang sebagai wujud nyata demokrasi. Hanya saja, apakah demokrasi yang seperti itu yang kita mau?
Mari kita buka pikiran bersama-sama dan membahas keuntungan dan kerugian wujud nyata demokrasi dalam bentuk demonstrasi tersebut. Kita mulai dari manis-manisnya dulu, keuntungannya jelas: aspirasi tersampaikan, dapat uang tambahan (-.-“). Kerugiannya, tentu dari waktu, uang, dan tenaga serta masyarakat. Loh kok bisa masyarakat jadi rugi? Coba lihat saja, dampak demonstrasi tersebut, jalan-jalan jadi macet – BBM terbuang sia-sia (bukannya harusnya dihemat ya??), orang-orang takut keluar rumah, bisnis terhenti, upah hilang selama beberapa hari (bagi yang gajian secara harian), sarana transportasi umum tidak efektif, karyawan harus datang lebih pagi untuk menghindari demo dan pulang lebih malam untuk mengantisipasi kemacetan yang terjadi, dan lain sebagainya. Apakah semua pengorbanan tersebut berujung pada pemenuhan aspirasi? Belum tentu!. Atau pertanyaan yang lebih lanjut lagi, apakah aspirasi ‘rakyat’ tersebut sudah tepat? Belum tentu juga!. Jadi ujung-ujungnya, apakah demokrasi kita berjalan dengan baik? Pasti jawabannya belum tentu juga..!
Sekarang, mari kita telaah lagi apa sih penyebabnya demokrasi kita tidak efektif? Stakeholder Negara kita, tidak jauh-jauh dari pemerintah, parpol, kalangan pebisnis, dan kalangan pekerja. Siapa yang paling bisa disalahkan dari semuanya itu? Menurut saya, semuanya salah.. Ayo kita bersama-sama melakukan refleksi dari sudut pandang masing-masing.
Apakah pemerintah salah mempunyai keinginan untuk menaikkan harga BBM? Kalau menurut saya, tidak!. Coba kita bandingkan dengan situasi eksternal yang terjadi, harga minyak dunia memang belakangan mencatatkan kenaikan seiring dengan pemulihan kondisi ekonomi global khususnya Amerika dan terganggunya stok produksi minyak. So, wajar saja jika pemerintah ingin menaikkan harga BBM mengingat seiring tingginya konsumsi BBM dalam negeri, sekarang ini Indonesia juga harus mengimpor minyak dari Negara lain. Memang banyak yang berpendapat Negara itu sebagai sebuah organisasi sosial atau perusahaan yang harus membantu rakyatnya secara total (dengan kata lain tidak masalah rugi asal rakyat bisa sejahtera). Hanya saja, secara nalar apakah mungkin suatu perusahaan dapat terus berdiri jika asetnya akhirnya habis, atau apakah ada perusahaan yang merugi terus dapat terus bertahan tanpa adanya sumbangan dari pihak lain. Sama halnya seperti pengusaha yang menggaji pegawainya terlalu besar yang akhirnya bukan malah untung tapi malah rugi. Apakah kita sebagai pengusaha tersebut mau beramal terus menerus? Tidak mungkin kan… Subsidi dapat diibaratkan sebagai tunjangan dari perusahaan kepada pekerjanya, jika pemberiannya terlalu berlebihan otomatis pekerjanya menjadi sembrono (ketika diberikan budget, masa budget tersebut tidak dihabiskan semua?) atau bukannya berhemat dalam menggunakan BBM tapi malah semakin boros. Pihak yang kontra terhadap rencana penaikan BBM ini juga sering mengatakan Negara kita tidak bisa dibandingkan dengan Negara maju lainnya, karena mayoritas rakyat di Negara kita masih belum sejahtera. Hanya saja, saya pribadi kurang setuju dengan pernyataan ini, lihat saja GDP Indonesia yang sudah menembus angka US$3000 per tahunnya, bandingkan dengan India yang masih di bawah kita, namun harga BBM per liternya sudah di atas angka Rp 10.000 per liter. Memang benar, jika BBM dinaikkan tentu akan merembet pada harga-harga barang lainnya, yang akhirnya menurunkan daya beli masyarakat. Sebab kalangan pengusaha belum tentu dapat menaikkan gaji pegawainya sebesar kenaikan namun yang menjadi kunci di sini adalah mentalitas kita! Saya pribadi beranggapan manusia itu adalah mahkluk yang sangat kuat, yang dapat beradaptasi dengan perubahan jaman, oleh karenanya meskipun awalnya terasa amat berat namun nantinya akan terbiasa. Toh, pasti pemerintah tidak akan tinggal diam jika melihat daya beli rakyatnya menurun, karena penurunan terhadap konsumsi yang menjadi penyumbang terbesar dalam pertumbuhan ekonomi Negara kita yang belakangan ini cukup superior merupakan tonggak penting tercapainya investment grade dari 2 lembaga pemeringkat dunia. Tentunya pemerintah akan berusaha untuk menopang kuatnya konsumsi masyarakat, salah satunya dengan peningkatan pendapatan tidak kena pajak.  Jika BBM pada akhirnya jadi dinaikkan hendaklah PTKP ini juga dinaikkan untuk mengurangi beban masyarakat.
Apa yang ingin saya sorot dari artikel ini sebenarnya adalah tunjukkan bahwa kita satu bangsa yang memiliki satu tujuan, yaitu memajukan Negara kita. Hendaklah jika ingin menyampaikan aspirasi diimbangi dengan analisis yang mendalam terhadap kelebihan dan kekurangan aspirasi kita dan berikanlah solusi terhadap permasalahan yang ada, jangan hanya menuntut tanpa melihat realita yang ada. Ketika kita telah bertindak dengan benar dalam menyampaikan aspirasi dan solusi, barulah kita berhak meminta pertanggungjawaban pemerintah jika nantinya terjadi hal-hal lain yang di luar janji-janji yang telah diberikan pemerintah (korupsi, system pelayanan publik yang belum memadai, dan sebagainya). Berikan solusi yang benar-benar menyelesaikan masalah jangan asal menuntut!

Selasa, 01 Mei 2012

Welcome...!

Halo...
 

Setelah sekian lama sudah off dari blogging, baru sekarang saya mulai berminat untuk kembali.. Mungkin ada yang sudah mengenal saya dan bahkan pernah membaca tulisan-tulisan saya di blog terdahulu di sekitar 3 tahunan yang lalu, yang sekarang sudah offline maupun yang masih tersisa, akhirnya kita bertemu lagi.. Bagi yang belum pernah membaca.. Salam kenal!

Blog kali ini, tidak jauh berbeda dengan sebelumnya hanya saja lebih general. Jika sebelumnya benar-benar berkutat di analisis seputar ekonomi makro dan investasi, kali ini saya akan menambahkan tentang pengalaman-pengalaman untuk mendukung pembelajaran kita mengenai dunia keuangan. Mungkin juga, topik-topik 'nyeleneh' saya selipkan jika saya anggap cukup menarik.

Akhir kata.. Selamat membaca! Jangan lupa berikan feedback yang konstruktif sehingga saya terus mengupdate blog ini..hehe..